Peran Koperasi di Era Globalisasi
Peran Koperasi di Era
Globalisasi
Pertama,
koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha
tertentu, dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh masyarakat. Kegiatan
usaha dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan keuangan atau perkreditan, atau
kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Pada tingkatan ini biasanya koperasi
penyediakan pelayanan kegiatan usaha yang tidak diberikan oleh lembaga usaha
lain atau lembaga usaha lain tidak dapat melaksanakannya akibat adanya hambatan
peraturan. Peran koperasi ini juga terjadi jika pelanggan memang tidak memiliki
aksesibilitas pada pelayanan dari bentuk lembaga lain. Hal ini dapat dilihat
pada peran beberapa Koperasi Kredit dalam menyediaan dana yang relatif mudah
bagi anggotanya dibandingkan dengan prosedur yang harus ditempuh untuk
memperoleh dana dari bank. Juga dapat dilihat pada beberapa daerah yang dimana
aspek geografis menjadi kendala bagi masyarakat untuk menikmati pelayanan dari
lembaga selain koperasi yang berada di wilayahnya.
Kedua,
koperasi telah menjadi alternatif bagi lembaga usaha lain. Pada kondisi ini
masyarakat telah merasakan bahwa manfaat dan peran koperasi lebih baik
dibandingkan dengan lembaga lain. Keterlibatan anggota (atau juga bukan
anggota) dengan koperasi adalah karena pertimbangan rasional yang melihat
koperasi mampu memberikan pelayanan yang lebih baik. Koperasi yang telah berada
pada kondisi ini dinilai berada pada ‘tingkat’ yang lebih tinggi dilihat dari
perannya bagi masyarakat. Beberapa KUD untuk beberapa kegiatan usaha tertentu
diidentifikasikan mampu memberi manfaat dan peran yang memang lebih baik
dibandingkan dengan lembaga usaha lain, demikian pula dengan Koperasi Kredit.
Ketiga,
koperasi menjadi organisasi yang dimiliki oleh anggotanya. Rasa memilki ini
dinilai telah menjadi faktor utama yang menyebabkan koperasi mampu bertahan
pada berbagai kondisi sulit, yaitu dengan mengandalkan loyalitas anggota dan
kesediaan anggota untuk bersama-sama koperasi menghadapi kesulitan tersebut.
Sebagai ilustrasi, saat kondisi perbankan menjadi tidak menentu dengan tingkat
bunga yang sangat tinggi, loyalitas anggota Kopdit membuat anggota tersebut
tidak memindahkan dana yang ada di koperasi ke bank. Pertimbangannya adalah
bahwa keterkaitan dengan Kopdit telah berjalan lama, telah diketahui
kemampuannya melayani, merupakan organisasi ‘milik’ anggota, dan
ketidak-pastian dari dayatarik bunga bank. Berdasarkan ketiga kondisi diatas,
maka wujud peran yang diharapkan sebenarnya adalah agar koperasi dapat menjadi
organisasi milik anggota sekaligus mampu menjadi alternatif yang lebih baik
dibandingkan dengan lembaga lain.
Jadi jelas terlihat bahwa
Koperasi Indonesia masih sangat penting walaupun harus menghadapi era
globalisasi dimana semakin banyak pesaing ekonomi yang bermunculan dari luar
negeri dan walaupun seperti itu, Koperasi masih sangat penting dan sangat
dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia, selalu berusaha mensejahterakan rakyat
Indonesia. Selain itu koperasi tidak harus hilang berbaur atau mengikuti trend
negara lain dan masih dapat berdiri dan menjalankan fungsi-fungsinnya selama
ini.
Tantangan
Koperasi di Era Globalisasi
1. Akses
terhadap informasi pasar dan teknologi masih relatif rendah
Khususnya dalam penerapan
sistem administrasi dan keuangan yang masih tertinggal jauh sehingga sulit
bersaing dengan pengusaha lainnya.
kurangnya pendidikan tentang pemanfaatan teknologi dalam pemasaran maupun
pengembangan koperasi dibidang lainnya, akan menyebabkan koperasi sulit
berkembang apalagi untuk bersaing dalam era globalisasi saat ini.
2. Akses
terhadap sumber permodalan masih rendah.
Berdasarkan pengamatan dan
penelitian pada kenyataannya beberapa koperasi yang lebih mengandalkan modal
sendiri. Mereka cukup puas dengan modal yang dipupuk sendiri, walaupun
sebenarnya membuthukan tambahan modal dari pihak luar.
3. Kapasitas
Sumber Daya Manusia masih rendah
Faktor budaya menjadi salah
satu kendala rendahnya tingkat pendidikan formal masyarakat juga tidak memberi
kesepatan untuk terlalu banyak aktif dalam berorganisasi. Hal itu menyebabkan
mereka banyak yang menjadi tenga paruh waktu dala koperasi. Dengan terbatasnya
kapasitas sumberdaya manusia akan berpengaruh pula dalam akses informasi pasar
dan teknologi. Sehingga mengakibatkan koperasi kalah bersaing dengan pelaku
usaha yang lain.
4. Keberadaan
koperasi belum cukup dikenal apalagi mengakar kalangan masyarakat.
Belum
dikenalnya keberadaan koperasi dikalangan masyarakat merupakan masalah besar
yang menjadi salah satu penyebab sulitnya koperasi berkembang di indonesia, Berdasarkan
pengamatan terhadap beberapa kelompok masyarakat ternyata sebagian daripada
mereka tidak tahu akan keberadaan peran koperasi sebagai organisasi ekonomi
yang dapat memberikan bantuan dalam berbagai aspek perekonomian. Ada sebagian
kelompok lain yang takut ikut berorganisasi karena mereka menduga bahwa
keikutsertaanya harus membayar sejumlah uang.
Strategi
Koperasi di Era Globalisasi
Strategi pertama, yaitu pertumbuhan yang cepat. Penambahan jumlah karyawan maupun
unit bisnis sambil mempertahankan bauran produk dan jangkauan pasar. Tindakan
yang demikian itu akan mengubah ukuran koperasi daripada ruang lingkupnya.
Strategi kedua, yaitu perubahan bauran produk.
Bauran produk yang dirubah senantiasa berdampak pada operasi koperasi di
Indonesia juga strategi pemasaran dan strategi penjualan dimana penambahan
produk dapat dilakukan seperti dengan akuisisi.
Strategi ketiga, yaitu perubahan jangkauan pasar.
Fokus pasar dirubah pada bauran produk yang sama sehingga menjamah pasar
internasional atau jangkauan geografis meluas dan menemukan konsumen sasaran
yang baru.
Strategi keempat, yaitu tidak lain
repositioning. Repositioning bertujuan mengubah persepsi konsumen dan atau
calon konsumen akan koperasi.
Strategi yang kelima, yaitu diversifikasi. Diversifikasi
dalam kenyataannya mencakup juga penambahan produk dan perluasan pasar yang
berhubungan dengan bisnis inti maupun bukan bisnis inti.
Strategi terakhir tidak lain strategi partnering.
Kerjasama antara koperasi untuk menciptakan suatu keunggulan bersaing.
Peluang
Koperasi di Era Globalisasi
1. Tingginya
komitmen dan dukungan politik masyarakat, Pemerintah Daerah dan Lembaga
legistatif terhadap pembangunan ekonomi rakyat sebagai pelaku utama datam
perekonomian nasional dan domestik merupakan titik terang dalam perkembangan
koperasi saat ini.
2. Prospek
kemajuan terbuka lebar karena krisis ekonomi yang telah pulih akibat krisis
berkepanjangan. Pemerintah perlu menciptakan kesadaran masyarakat untuk ikut
membangun perekonomian Indonesia melalui usaha kecil menengah dan koperasi
3. Stabilitas
potitik dan keamanan yang relatif aman dan terjaga diharapkan dapat
meningkatkan daya beli dan keanekaragaman pola permintaan masyarakat.
4. Jumlah
penduduk yang sangat besar, berarti pasar dalam negeri akan berkembang lebih
besar sehingga memberi peluang untuk menumbuhkan usaha nasional.
5. Pemerintah
telah menetapkan arah pembangunan dengan penekanan pada pendidikan yang
diharapkan semakin Link and match dengan tantangan persaingan tenaga kerja dan
penciptaan wirausaha baru.
6. Globalisasi
mendorong kerja sama regional dan internasional yang pada gilirannya dapat
dimanfaatkan untuk memperkuat kemampuan koperasi.
7. Pemanfaatan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberi peluang
kepada koperasi untuk meningkatkan kinerjanya.Dengan
perkembangan teknologi informasi, layanan internet mudah diakses dimana-mana.
Hal itu membuka peluang bagi koperasi untuk mendapatkan informasi tentang
peluang pasar. Juga bisa dimanfaatkan unuk mempromosikan poduknya melalui
internet.
Sumber
:
Casino at Wynn Hotel, Las Vegas - Mapyro
BalasHapus› hotels › casino › 보령 출장마사지 hotels 의정부 출장마사지 › casino View 255 hotels near Casino at Wynn Hotel. Find 경상남도 출장마사지 reviews and discounts for 당진 출장안마 AAA/AARP members, seniors, long stays 김제 출장마사지 & military.